BIARKAN AKU BERPURA...

Usah senang sangat untuk kebahagiaan ini. Cukuplah berpada. Aku tak tahu sampai bila. Mungkin untuk esok atau lusa cuma.

Dan mungkin bila tiba saat dan ketikanya, bahagia itu sendiri yang pergi.

Tapi yang aku perlu adalah untuk tidak melepaskan detik ini, tidak mensesiakan saat ini. Bersyukurlah, walau  untuk seketika cuma bahagia itu.

Dan redha juga walau untuk selamanya air mata itu.

Sesungguhnya, itu bukannya kelemahan. Bukan juga kekalahan, tapi itu kesedaran dan kehidupan yang sempurna. Indah sebenarnya hidup ini jika diri sentiasa dihiasi dengan tarbiah Ilahi. Jadikan aku kuat untuk menghadapi, sesekali gentar ada juga mewarnai. Dikuatkan hati, memohon pada Rabbul Izati.

Maaf kerna menyakiti, khilaf diri juga~

Senyum, marah. Terkadang dua emosi ini silih berganti. Akukah begini? Haha...

Lupakan saja diri, pendamkan, lupuskan dari ingatan segala benda yang hanya pinjaman. Namun jangan pula engkau mengabaikan segala tanggungan. Itu sudah namanya lepas tangan. 

Yang wajib tetap wajib, tidak akan sesekali menjadi harus. Dan yang benar tetap benar tidak akan menjadi dusta. Engkau sendiri tahu bukan diri? Justeru, mengapa harus menyakiti?

Sedih. Luahkan saja. Segan. Malu. Haha... 

Usah berpura dengan perasaan. Jangan menjadi si hipokrit sejati diri. Menyatakan dirimu kuat, membuat insan lain kagum padamu?

Tidak, aku tidak langsung berniat. Cuma...

Itulah diri aku. Ya, itu aku. Sebagaimananya aku. Bahagia untuk dikongsi. Dan tangis itu untuk sendiri. Haha...

Jadi, lihatlah aku tersenyum selalu. 

Dan aku diam bila aku geram.

Dan mungkin juga aku berpaling bila aku tak mampu untuk menyatakan.

Aku gembira dan suka. Aku juga geram dan marah. Malah aku turut sedih dan menangis.

Aku bukan hati kering seperti yang dimaksudkan aku sendiri.

Aku juga bukan hati batu yang langsung tidak mengerti.

Cuma,

Aku tidak suka melihat air mata, sakit!!!

Lalu aku ingin meminta, biarkan aku terus berpura dengan tawa ini=)

 

Cebisan hati...