Aku setiap hari menatap wanita itu dari jauh,perasaan cinta ini tak mungkin aku bendung terus menerus tapi aku pun tak perlu mengungkapkannya. Cukup dengan melihatnya hati ini sudah merasakan keindahan ciptaan-Nya,
Sosoknya yang misteri yang membuat laki-laki ingin mendekatinya. Tapi buat aku, dengan jilbabnya, dengan kelembutannya, aku segan untuk mendekatinya.
Andaikan aku menampakkan apa yang tersirat dalam hatiku, lalu dia menjauhiku maka hancurlah aku. Dan sudah pasti dia akan lebih jauh dari pandanganku saat ini. Kerana dia wanita yang menjaga kehormatannya.
===============================
Cinta
Kehidupan di dunia ini tak lepas dari dua hal yaitu Cinta dan Benci. Bukan hal yang perlu di tutupi lagi kalau kita sedang mencintai seseorang atau mungkin membenci seseorang, kita akan mengungkapkannya dengan sepenuh hati bila kita mencintai seseorang,begitupun dengan kebencian, kita akan mengungkapkannya mungkin dengan lisan mahupun bahasa tubuh.
Namun perlu di sedari tidak semua cinta dan benci perlu di ungkapkan. Seperti kisah di atas. Kisah yang seharusnya membuat kita tersedar bahawa tidak semua cinta perlu di perlihatkan kepadanya atau kepada setiap orang.
Kita tahu ketika kita memilih calon yang akan mendampingi kita, awal yang kita pandang adalah fizikal lalu perilakunya. Dari dua hal itulah kita sering terperangkap akan cinta. Namun kita kadang terlupa dengan kata Rasulullah bahawa agamalah yang layak paling kita perhatikan.
“Janganlah kamu menikahi wanita kerana kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita kerana harta / takhtanya mungkin saja harta / takhtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita kerana agamanya. Sebab, seorang wanita yang solehah, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah)
Ketika kita telah menemukan apa yang kita cintai, maka cintailah mereka dengan sewajarnya, entah itu pasangan kita, sahabat-sahabat kita, atau anak-anak kita. Jikalau kita menumpahkan cinta secara berlebihan, maka kemungkinan besar kita akan terjebak dalam kondisi "Di rendahkan”.
Kenapa?? Kerana sudah tentu cinta kita pada mereka adalah titik kelemahan kita untuk menuruti apapun yang mereka kehendaki. Sikap manja ,menghamburkan harta buat sesuatu yang tidak begitu penting, bahkan berkorban apapun agar mereka suka.
Padahal yang berhak untuk itu semua hanyalah cinta kita pada Allah Azza Wa Jalla, bukan kepada makhluk-Nya. Sedarkah kita??
Sikap Benci
Jika kita membenci seseorang kerana mereka menyakiti kita, janganlah kita menampakkan hal itu. Jika itu kita lakukan maka mereka akan menyedari untuk lebih berhati-hati terhadap kita, bererti kita telah mengajak mereka berseteru.
Begitu banyak permusuhan berawal dari kebencian dan berakhir dengan saling menyakiti. Hal seperti ini tidak akan membuat masalah selesai,bahakan akan terus menerus memuncak.
Maka, sebaiknya yang kita lakukan adalah bersikap ramah dan berbuat baik.Kebencian itu dengan sendirinya akan luluh kerana akan ada rasa malu dari diri kita dan tentu dari diri mereka. Bila kita tak mampu megendalikan amarah terhadap kebencian itu, maka segeralah menjauh, jangan sampai kita saling menyakiti.
Ingatlah,lidah adalah sumber dari segala masalah. Maka jagalah lidah kita.
“Seseorang yang berkeinginan kuat adalah ketika dia mampu menyembunyikan rasa cinta dan bencinya,sehingga tidak adanya sikap berlebih-lebihan ” (Ibnu Al Jauzy).
Wallahu'alam...
sumber: web
Tiada ulasan:
Catat Ulasan